Sampingan

10. Arsenal 2003-04 (49 Laga)

Arsenal pada 2003/04 menyusul jejak Preston North End lebih dari seabad silam sebagai tim yang mampu menyudahi satu musim top flight Liga Inggris tanpa sekali pun menderita kekalahan, sekaligus merengkuh predikat The Invincibles.
Trofi Premier League musim itu pun diamankan pasukan Arsene Wenger, yang ketika itu masih bermarkas di Stadion Highbury.

Unbeaten run yang sudah dimulai sejak dua partai jelang penutupan 2002/03 itu dilanjutkan The Gunners sampai pekan kesembilan ‘04/05, alias menyentuh 49 laga. Sayang, niatan untuk menggenapkan catatan tersebut menjadi 50 partai pupus setelah mereka ditumbangkan rival berat, Manchester United, 2-0 di Old Trafford.

9. Juventus 2011-12 (49 Laga).


Datang menggantikan Ciro Ferrara sebagai pelatih Juventus, Antonio Conte langsung mempersembahkan scudetto pada musim 2011/12 lalu alias musim debutnya bertugas di Turin.
Hebatnya, titel pertama Si Nyonya Tua pasca-calciopoli itu dibukukan dengan status tak terkalahkan sepanjang musim — total 39 laga ditambah satu partai terakhir Ferrara yang berkesudahan 2-2 kontra Napoli pada pekan pamungkas 2010/11.

Tanpa kehadiran Conte — yang pada Agustus lalu divonis bersalah dalam kasus scommessopoli karena tidak melaporkan upaya pengaturan skor sewaktu membesut Siena — di tepi lapangan, Bianconeri ternyata tetap mampu tampil gemilang dan menjaga rekor tak terkalahkan hingga giornata 10 musim ini.

Namun, Juve akhirnya tersandung juga. Pada pekan ke-11, mereka dipaksa menyerah 3-1 oleh seteru abadi, FC Internazionale, di Juventus Stadium.
8. Ajax 1994-96 (52 Laga)

 
Golden generation era 1990-an, dengan nama-nama seperti Edwin van der Sar, De Boer bersaudara, Clarence Seedorf, Marc Overmars, hingga Patrick Kluivert adalah salah satu skuat terbaik yang pernah dimiliki Ajax Amsterdam.Selain berkuasa di Eredivisie dengan tiga gelar berurutan (1994, 1995, 1996), tim arahan Louis van Gaal juga meraih kejayaan di pentas Eropa dengan menjuarai Liga Champions 1994/95 — titel keempat sepanjang sejarah Ajax.Torehan tak terkalahkan sebanyak 52 partai di liga domestik melengkapi kegemilangan De Godenzonen alias Putra-Putra Dewa pada periode ini. Adalah tuan rumah Willem II yang akhirnya menyetop laju Ajax dengan membukukan kemenangan tipis 1-0 pada 14 Januari 1996.

7. FC Porto 2010-12 (55 Laga)


Bertahan lebih dari dua dekade, rekor Benfica sebagai tim dengan rangkaian tak kalah terpanjang di Liga Portugal nyaris saja disamakan oleh Porto. Rentetan tak terkalahkan Os Dragoes bermula pada Maret 2010, waktu kendali tim masih dipegang Jesualdo Ferreira.Catatan bagus berlanjut ketika tongkat kepelatihan diambil alih Andre Villas-Boas, sosok yang kini menukangi Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris, pada 2010/11. Di musim itu, sang bos muda mempersembahkan empat gelar, termasuk Liga Europa, sebelum hengkang ke Chelsea.Streak sudah menyentuh 55 laga kala tim, di bawah asuhan pelatih terkini, Vitor Pereira, bertandang ke markas Gil Vicente pada pekan ke-17 Primeira Liga musim kemarin. Kalau seri saja dalam partai ini, maka rekor Benfica akan disetarakan Porto. Sayang, mereka justru takluk dengan skor 3-1

6. Penarol 1966-69 (56 Laga)


1960-an pantas dianggap sebagai periode keemasan Penarol. Tujuh titel liga, tiga Copa Libertadores, serta dua Piala Interkontinental mereka caplok pada dekade ini.Selain trofi, pencapaian mentereng lain yang juga diukir Penarol adalah rekor tak terkalahkan di Liga Uruguay sebanyak 56 pertandingan yang membentang selama tiga tahun, sejak September 1966 sampai September 1969.Torehan impresif tim berjulukan Carboneros alias Si Penambang Batu Bara ini dipastikan berakhir setelah mereka dibekuk Liverpool Montevideo dua gol tanpa balas.

5. Benfica 1976-78 (56 Laga)

Di bawah arahan pelatih asal Inggris, John Mortimore, Benfica mengukuhkan diri sebagai pemegang rekor tak terkalahkan sepanjang sejarah di Liga Portugal.
Diperkuat bintang-bintang Seleccao era tersebut, seperti Fernando Chalana, Humberto Coelho, Toni, Nené, Manuel Bento, Shéu, João Alves, dan Minervino Pietra, Os Aguias tak terhadang dalam 56 duel.

Streak ciamik Benfica, yang diawali sejak Oktober 1976, baru terhenti pada akhir 1978. Mereka takluk 1-0 saat melawat ke markas musuh besar, FC Porto.

4. AC Milan 1991-93 (58 Laga):

Tim Milan asuhan Arrigo Sacchi yang mencaplok dua titel Piala Champions berurutan pada 1989 dan 1990 punya julukan “The Immortals”, sedangkan skuat pimpinan Fabio Capello dengan rengkuhan tiga scudetto konsekutif antara 1992 dan 1994, juga Liga Champions 1993/94, dilabeli “The Invincibles”.
Alasannya sudah jelas, Rossoneri di bawah arahan Don Fabio mengemas rekor tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah Serie A, setotal 58 pertandingan, di periode Mei 1991 sampai Maret 1993.

Bermaterikan pemain yang tak banyak berubah dibandingkan era Sacchi, termasuk trio Belanda Frank Rijkaard, Ruud Gullit, dan Marco van Basten, Capello menyempurnakan Milan dengan menambahkan detail kecil yang diperlukan.

“Capello sangat baik dalam melanjutkan pekerjaan yang dimulai Sacchi dan menambahkan hanya kepingan-kepingan kecil untuk melengkapi mosaik yang sempurna,” demikian ucap mantan anak buah Capello yang kini menukangi Parma, Roberto Donadoni.

Adapun tim yang mengakhiri rekor imbattuta Milan besutan Capello adalah Parma, yang membawa pulang kemenangan 1-0 dari San Siro pada giornata 23 musim 1992/93 berkat gol tunggal Faustino Asprilla.

3. Boca Juniors 1924-27 (59 Laga):

Boca Juniors dua kali menorehkan rekor tak terkalahkan di Primera Division Argentina, yakni saat kompetisi masih berstatus amatir dan ketika sudah memasuki era profesional.Catatan paling istimewa adalah yang pertama, dibuat pada 1924 hingga 1927, ketika mereka tak terbendung dalam 59 laga. Setelah ditumbangkan Huracan 2-0 pada akhir Maret 1924, Boca baru mengecap kekalahan lagi lebih dari tiga tahun berselang. Adalah tuan rumah Lanus yang menyetop rekor Boca dengan kemenangan 2-1 pada Juni 1927..Di era profesional, Boca, yang kini tercatat sebagai salah satu tim dengan koleksi titel terbanyak di dunia, juga sempat mengemas unbeaten streak lagi, sebanyak 40 pertandingan, pada 1998 sampai 1999.

2. Celtic 1915-17 (62 Laga):

Di tangan pelatih pertama Willie Maley, Celtic mencetak unbeaten streak yang hingga sekarang masih tercatat sebagai rekor di seantero Britania Raya. Pada rentang November 1915 sampai April 1917, The Hoops tak pernah mengecap kekalahan dalam 62 partai, termasuk di antaranya dua laga yang dimainkan dalam sehari, yakni melawan Raith Rovers FC (Celtic menang 6-0) dan Motherwell (3-1).Patsy Gallagher serta Jimmy “Napoleon” McMenemy mencuat sebagai bintang dalam skuat Celtic generasi ini. Tim juga diperkuat oleh Alec “The Icicle” McNair, yang sampai saat ini masih berstatus kolektor penampilan terbanyak untuk klub sebanyak 604 laga.

1. Steaua Bucuresti 1986-89 (104 Laga)

Sumber : http://www.unikgaul.com/2012/11/10-rekor-klub-sepakbola-tak-terkalahkan.html#ixzz2CaG7bBdJ

10 Rekor Klub Sepakbola Tak Terkalahkan

By Asmi Akbar

Daftar Trophy Manchester United

 

 

Premier League

1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965, 1967, 1993, 1994, 1996, 1997, 1999, 2000, 2001, 2003, 2007, 2008, 2009, 2011

FA Cup

1909, 1948, 1963, 1977, 1983, 1985, 1990, 1994, 1996, 1999, 2004

Football League Cup

1992, 2006, 2009, 2010

FA Charity / Community Shield

1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965, 1967, 1977, 1983, 1990, 1993, 1994, 1996, 1997, 2003, 2007, 2008, 2010, 2010

UEFA Champion League

1968, 1999, 2008

FIFA Club World Cup

2008

UEFA Super Cup 

1991

EUROPEAN Cup Winners

1991

 
 
 
By Asmi Akbar

Skuad Manchester United 2012/2013

GOALKEEPERS / Penjaga Gawang

  • Anders Lindegaard
  • Sam Johnstone
  • David De Gea

DEFENDERS / Pemain Belakang / Pemain Bertahan

  • Chris Smalling
  • Nemanja Vidic
  • Rio Ferdinand
  • Jonny Evans
  • Frederic Veseli
  • Scott Wootton
  • Michael Keane
  • Tom Thorpe
  • Tyler Blackett
  • Marnick Vermijl
  • Rafael
  • Phil Jones
  • Patrice Evra

MIDFIELDERS / Gelandang / Pemain Tengah

  • Luis Antonio Valencia
  • Michael Carrick
  • Nani
  • Tom Cleverley
  • Ryan Giggs
  • Davide Petrucci
  • Ryan Tunnicliffe
  • Shinji Kagawa
  • Nick Powell
  • Anderson
  • Darren Fletcher
  • Paul Scholes
  • Ashley Young
  • Robert Brady
  • Larnell Cole
  • Jesse Lingard

FORWARDS / Striker / Penyerang / Pemain Depan

    • Robin Van Persie
    • Javier Hernandez
    • Danny Welbeck
    • Federico Macheda
    • Joshua King
    • Dimitar Berbatov
    • Bebe
    • Will Keane
    • Wayne Rooney
 
By Asmi Akbar

Fakta – fakta Manchester United

10. Cikal bakal Manchester United terbentuk pada tahun 1878 dari sebuah tim bernama Newton Heath LYR (Lancashire and Yorkshire Railway) yang pemainnya terdiri dari para pekerja di depot kereta api tersebut. Tim itu mengganti nama menjadi Newton Heath Football Club di tahun 1892 dan berkandang di Bank Street. 

Nama Manchester United sendiri baru resmi dipakai sejak 26 April 1902 dan merupakan hasil dari pertemuan dewan direktur baru yang diketuai oleh John Henry Davies pada saat itu. Sebelumnya nama yang sempat diusulkan adalah Manchester Central, dan juga Manchester Celtic. Hingga akhirnya Louis Rocca mengusulkan nama Manchester United yang kemudian diterima oleh mereka yang hadir.

9. Old Trafford resmi menjadi markas baru Manchester United pada musim 1909-10 yang berawal saat ketua United saat itu John Henry Davies membeli tanah senilai £60 ribu. Ia kemudian meminta arsitek Archibald Leitch untuk merancang stadion itu dengan anggaran sebesar £30 ribu untuk pembangunannya. 

Rencana awal menunjukkan kalau stadion tersebut akan mampu menampung lebih dari 100 ribu penonton, walau hingga akhirnya saat ini kapasitas resminya tercatat bagi 76.212 penonton. Pertandingan pertama di Old Trafford terjadi pada 19 Februari 1910 melawan Liverpool yang dimenangkan The Reds dengan skor 3-4. Seorang legenda United Sir Bobby Charlton memberi stadion tersebut julukan Theatre of Dreams (Teater Impian).

8. Pada tahun 1902, Newton Heath F.C nyaris mengalami kebangkrutan dan terancam untuk dibubarkan selamanya. Namun klub itu mendapatkan suntikan dana dari John Henry Davies yang saat itu menjadi direktur di Manchester Breweries. Semua berawal saat kapten tim Harry Stafford membawa anjing Saint Bernard-nya yang bernama Major ke sebuah acara pengumpulan dana. Anjing tersebut dikalungi sebuah kotak untuk tempat bagi para tamu memberikan sumbangan mereka. Namun setelah acara berakhir, Major malah hilang. 

Stafford yang pergi mencari anjingnya kemudian menemukannya tengah bersama Davies. Keinginan Davies untuk membeli Major bagi putrinya ditolak oleh Stafford. Pemain itu akhirnya malah berhasil membujuk Davies untuk menanamkan uang sebesar £500 yang dapat membantu situasi finansial Newton Heath pada waktu itu. Sesudahnya Davies kemudian ditunjuk sebagai ketua baru dan hal itu menjadi titik balik dimulainya era Manchester United.

7. Rekor kemenangan terbesar yang dicetak oleh Setan Merah terjadi pada 26 September 1956 saat melawan Anderlecht di putaran kedua babak penyisihan Piala Eropa dengan skor akhir 10-0. Namun pertandingan itu diadakan di Maine Road yang notabene merupakan kandang rival sekota Manchester City. Sedangkan rekor kekalahan terbesar bagi United terjadi dengan skor 0-7 yang dialami sebanyak tiga kali. Hal itu terjadi ketika melawan Blackburn Rovers (10 April 1926), Aston Villa (27 Desember 1930), dan Wolverhampton Wanderers (26 Desember 1931).

6. Para pemain United di musim 1993-94 sempat merekam sebuah lagu yang berjudul Come On You Reds. Lagu tersebut dijual bagi umum sejak 25 April 1994, empat minggu sebelum berlangsungnya final Piala FA 1994 antara United dan Chelsea. Lagu tersebut kemudian berhasil menduduki peringkat teratas di jenjang tembang lagu di Inggris selama dua minggu dan bertahan secara total selama 15 minggu dalam jenjang tembang itu. Pertandingan final Piala FA itu sendiri berakhir bagi kemenangan United dengan skor 4-0.

5. United sempat menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperjualbelikan secara bebas di Bursa Efek London sejak tahun 1991. Pada saat pertama kali sahamnya dicatatkan, United diperkirakan bernilai sebesar £47 juta. Semuanya kemudian berakhir pada 16 Mei 2008 saat Keluarga Glazer mengambil alih kepemilikan klub setelah berhasil memiliki 75 persen saham United. 

Pada waktu itu, total nilai United telah melambung menjadi £800 juta. Tindakan Keluarga Glazer itu membuat sebagian suporter United melakukan protes keras dan sebagian dari mereka akhirnya membentuk klub sepakbola baru yang diberi nama FC United of Manchester yang kini bermain di tingkat keenam liga sepakbola Inggris.

4. Pemain yang paling banyak bermain mengenakan seragam merah United adalah Ryan Giggs yang hingga sekarang telah tampil sebanyak 781 kali. Giggsy melewati rekor yang dipegang oleh Sir Bobby Charlton sebelumnya dengan bermain di final Liga Champions 2008 yang berlangsung di Luzhniki Stadium, Moskwa. Walau demikian, Charlton masih belum bisa dilewati untuk urusan mencetak gol. 249 gol yang dicetaknya masih bertahan sebagai rekor hingga sekarang. 

3. Fred The Red yang kini menjadi maskot Manchester United bukanlah maskot pertama yang dimiliki klub itu. Selama tiga tahun dari 1906 hingga 1909, maskot United adalah seekor kambing yang diberi nama Billy. Selain tampil berkeliling di lapangan saat pertandingan kandang, Billy juga ternyata ikut bersama para pemain saat mereka pergi minum. Nasib tragis menimpa Billy ketika para pemain merayakan kemenangan mereka di final Piala FA 1909 melawan Stoke City. Di perayaan tersebut, sang kambing meminum terlalu banyak champagne yang berakibat fatal karena kemudian ia tewas karena keracunan alkohol.

2. Dari urusan prestasi, musim 1998-1999 bisa menjadi puncak bagi United karena pada musim itu mereka berhasil merengkuh Treble, yaitu juara di Liga Primer, merebut Piala FA, dan memenangkan Liga Champions dalam waktu sebelas hari. Liga Primer dimenangkan Setan Merah di hari terakhir musim itu dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1. Piala FA kemudian diraih dengan menggebuk Newcastle United 2-0. 

Bagian terakhir dari Treble itu terjadi di stadion Nou Camp saat United berhadapan dengan Bayern Muenchen di final Liga Champions. FC Hollywood telah unggul 1-0 dan pertandingan telah memasuki waktu tambahan selama tiga menit. Teddy Sheringham kemudian menyamakan kedudukan menjadi 1-1, dan tak lama kemudian Ole Gunnar Solskjaer mencetak gol penentu kemenangan United. Hal itu membuat pihak panitia harus melepas lagi pita dengan warna tim Muenchen yang telah dipasang di piala dengan pita milik United.

1. Salah satu bagian sejarah terpenting dalam sejarah United terjadi pada 6 Februari 1958 saat terjadinya kecelakaan pesawat di Munich. United waktu itu baru saja selesai bertanding di Belgrade melawan klub Yugoslavia Red Star Belgrade. Dalam perjalanan pulang ke Manchester, pesawat yang disewa berhenti di Munich untuk mengisi bahan bakar. Setelah selesai, pesawat sempat batal terbang selama dua kali di tengah cuaca yang turun salju dengan lebat. Akhirnya pada percobaan terbang yang ketiga, pesawat kembali gagal untuk terbang, tergelincir keluar dari landasan dan menabrak sebuah rumah yang membuat pesawat meledak. 

Secara total ada 23 korban meninggal dari kecelakaan tersebut, dan delapan diantaranya adalah para pemain yang tergabung dalam The Busby Babes. Manajer saat itu Matt Busby mengalami cedera parah dan bahkan sudah dua kali diberikan sakramen perminyakan (bagi mereka yang sudah hampir meninggal) oleh pastur. Busby akhirnya keluar dari rumah sakit 11 hari kemudian dan membangun kembali tim yang hancur itu dan mencapai puncaknya dengan memenangkan Piala Eropa untuk pertama kalinya di tahun 1968.

By Asmi Akbar

Kemenangan dan Kekalahan Terbesar Manchester United

Menjadi salah satu yang terbaik di Inggris, perjalanan Manchester United sebagai sebuah klub tak lepas dari masa suram. Berikut daftar kekalahan terbesar “Setan Merah”.

Kita harus menengok jauh ke belakang untuk menyaksikan kekakahan terbesar yang pernah didapat MU. Tepatnya pada tahun 1932, The Red Devils menelan kekalahan menyesakkan saat dipecundangi Wolverhamton Wonders dengan skor 0-7 dalam laga di Divisi II di kandang lawan.

Wolverhampton bukan satu-satunya kelub yang bisa menang dengan selisih tujuh gol atas MU karena “Si Merah” dari Manchester itu total tiga kali menelan kekalahan dengan hasil serupa. Dua pertandingan lain di mana mereka kalah dengan skor 0-7 adalah saat bertandang ke Blackburn Rovers di musim 1925/26 dan ketika melawat ke Aston Villa di tahun 1930/31.

Kekalahan terbesar kedua yang pernah dirasakan MU adalah dengan skor 7-1. Tercatat ada enam klub yang pernah menorehkan hasil tersebut yakni Stoke City, Liverpool, Burnley, Aston Villa, Newcastle United dan Charlton Athletic. 

Kekalahan atas The Magpies bisa jadi yang paling kelam karena itu terjadi di Stadion Old Trafford pada musim kompetisi 1927/28. Hasil tersebut akhirnya menjadi kekalahan terbesar MU di kandang sendiri hingga kini.

Sementara untuk kemenangan terbesar yang pernah didapat, “Setan Merah” sempat membawa pulang hasil 10-0 saat menghadapi Anderlecht di leg kedua babak kualifikasi Piala Champions musim 1956/57. Sementara di kompetisi lokal, skor kemenangan terbesar MU adalah 10-1 saat menghadapi Wolverhampton Wanderers dalam pertandingan Divisi I musim 1892/93.

Setelah Liga Inggris memasuki era Premier League, MU juga sempat meraih kemenangan luar biasa. Tepatnya pada musim 1994/95 saat menjamu Ipswich Town di Theater of Dreams, MU memaksa pulang tamunya dengan kekalahan 9-0.

Kemenangan Terbesar MU
10-0 vs Anderlecht — Leg kedua babak penyisihan Liga Champions (1956/57)
10-1 vs Wolverhampton Wanderers — Divisi I Liga Inggris (1892/93)
9-0 vs Walsall — Divisi II Liga Inggris (1894/95)
9-0 vs Darwen — Divisi II Liga Inggris (1898/99)
9-0 vs Ipswich Town — Premiership (1994/95)

Kekalahan Terbesar MU
0-7 vs Blackburn Rovers — Divisi I Liga Inggris (1925/26)
0-7 vs     Aston Villa — Divisi I Liga Inggris (1930/31)
0-7 vs Wolverhampton Wanderers — Divisi II Liga Inggris (1931/32)
1-7 vs Stoke City — Divisi I Liga Inggris (1892/93)
1-7 vs Liverpool — Divisi II Liga Inggris (1895/96)

By Asmi Akbar

Manchester United – Glory Glory Man United Lyrics

Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
As the reds go marching on on on!

Just like the busby babes in days gone by,
We’ll keep the red flags flying high,
Your gonna see us all from far and wide,
Your gonna hear the masses sing with pride.

United, Man united,
We’re the boys in red and we’re on our way to Wembley!

Wembley, Wembley,
We’re the famous Man united and we’re going to Wembley,
Wembley, Wembley,
We’re the famous Man united and we’re going to Wembley

In Seventy-Seven it was Docherty
Atkinson will make it Eighty-Three
And everyone will no just who we are,
They’ll be singing que sera sera

United, Man united,
We’re the boys in red and we’re on our way to Wembley!

Wembley, Wembley,
We’re the famous Man united and we’re going to Wembley,
Wembley, Wembley,
We’re the famous Man united and we’re going to Wembley

Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
As the reds go marching on on on!

Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
As the reds go marching on on on!

Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
Glory glory Man united,
As the reds go marching on on on!

By Asmi Akbar